IQNA

Catatan

IQNA: Cahaya Iman di Dunia Media

16:22 - November 12, 2025
Berita ID: 3482998
IQNA - Di tengah gempuran media yang tiada henti, ada tempat di mana berita mengambil warna keimanan; media yang menghubungkan narasi dengan cahaya makna dan menjaga suara kebenaran yang tenang tetap hidup di tengah kebisingan dunia.

Di saat dunia dibanjiri berita tanpa henti dan makna hilang dalam hiruk pikuk kecepatan, International Quran News Agency (IQNA), dengan bersandar pada cahaya wahyu, telah menetapkan misinya untuk mengembalikan kedalaman dan kebenaran pada bahasa media; sebuah media yang membawa Alquran dari Mushaf ke dalam konteks kehidupan masyarakat dan berdiri di jalur refleksi, etika, dan kesadaran di tengah gempuran media. Kini, pada 20 Aban (11 Oktober), bertepatan dengan peringatan 22 tahun berdirinya, membaca ulang perjalanan IQNA, dari posisi dan misi awalnya hingga inovasi profesional dan cakrawala masa depan, merupakan kesempatan untuk merenungkan pertanyaan mendasar ini: Di ​​dunia yang menghasilkan berita setiap saat, bagaimana kita dapat menyampaikan "firman Tuhan"?

Posisi dan Misi IQNA dalam Sistem Media Iran dan Dunia Islam

Peringatan berdirinya Kantor Berita Alquran Internasional (IQNA) merupakan kesempatan untuk meninjau kembali misi yang telah diemban media ini sejak hari pertama kelahirannya; sebuah misi yang menemukan makna tidak hanya dalam konteks menginformasikan, tetapi juga dalam konteks menjelaskan, mempromosikan, dan merefleksikan hikmah ilahi dalam bentuk bahasa media. IQNA dibentuk sejak awal berporoskan Alquran untuk menunjukkan bahwa di era ketika media seringkali menjadi medan persaingan politik, ekonomi, dan emosi yang cepat berlalu, masih mungkin untuk memiliki media yang menjadikan "firman wahyu" sebagai dasar dan standarnya.

Dalam lanskap media Iran, IQNA memiliki tempat istimewa karena merupakan satu-satunya media yang telah menetapkan misi utamanya bukan sekadar melaporkan peristiwa, melainkan narasi Qurani peristiwa-peristiwa tersebut. Bahkan, kantor berita ini telah berupaya mengangkat berita dari sekadar melaporkan fakta ke level menjelaskan kebenaran. Pandangan semacam itu telah menciptakan pendekatan baru terhadap berita di lanskap media negara tersebut; sebuah pendekatan yang telah menggantikan ketergesa-gesaan dan keriuhan dengan nilai-nilai ketuhanan, etika profesional, dan akurasi semantik.

Di sisi lain, IQNA telah mampu menjembatani institusi agama dan ranah media. Banyak konsep Alquran yang dulunya hanya berada dalam lingkup ilmiah dan keagamaan kini dapat diakses publik melalui bahasa media, baik dalam bentuk berita, dialog, maupun analisis. Fungsi promosi dan interpretatif inilah yang membedakan IQNA di ranah media dunia Islam; sebuah media yang mampu membawa konsep-konsep keagamaan yang mendalam dari teks ke inti masyarakat dan membentuk dialog dinamis antara iman dan kesadaran publik.

Di tingkat internasional, IQNA juga merupakan salah satu dari sedikit media yang telah berupaya secara profesional untuk memperkenalkan wacana Alquran dalam bahasa global. Meliput berita-berita Qurani dari berbagai negara, terhubung dengan para aktivis Alquran di dunia Islam, dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip jurnalisme profesional serta komitmen terhadap keimanan telah menjadikan IQNA sebagai media yang dapat menjadi model bagi pembentukan jaringan media Alquran transnasional.

Misi IQNA sebenarnya merupakan kombinasi dua dimensi: Menjaga kesucian konten dan dinamisme media. Meskipun keduanya tampak bertolak belakang di permukaan, dalam praktiknya keduanya hanya masuk akal jika dipadukan. Selama bertahun-tahun, IQNA telah berupaya menunjukkan bahwa pemanfaatan perangkat dan bahasa media modern dapat dilakukan sambil tetap setia pada teks wahyu, dan menghubungkan pesan Alquran dengan logika zaman kontemporer. (HRY)

 

4316027

Kunci-kunci: Catatan ، iqna ، Cahaya ، iman ، dunia ، media
captcha